Masyarakat Kecil Mengeluh, Kelangkaan BBM di Situbondo Menyulitkan Aktivitas Harian

redaksi

Situbondo, 30 Juli 2025 — Masyarakat kecil di Kabupaten Situbondo kini mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kian hari makin terasa. Berdasarkan pantauan langsung dan kroscek di sejumlah SPBU di wilayah Situbondo, hampir seluruhnya dipenuhi antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Situasi ini terjadi sejak beberapa hari terakhir dan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Keluhan datang dari berbagai lapisan masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil, ojek online, sopir angkutan, dan warga yang bergantung pada kendaraan untuk aktivitas sehari-hari. Mereka mengaku harus menghabiskan waktu berjam-jam di SPBU hanya untuk mendapatkan beberapa liter bensin.

“Setiap hari saya harus antre hampir dua jam untuk isi bensin. Kalau begini terus, bagaimana saya bisa narik dan bawa uang pulang untuk keluarga?” keluh Hadi, salah satu tukang ojek pangkalan di daerah Panji.

Tak hanya mengganggu mobilitas warga, kelangkaan BBM ini juga mulai memicu kekhawatiran akan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok karena distribusi barang yang terganggu.

Warga berharap pemerintah daerah dan pihak Pertamina segera turun tangan dan memberikan solusi konkret. Mereka meminta agar suplai BBM ke Situbondo ditambah dan pengawasan distribusi diperketat, guna menghindari penimbunan atau distribusi yang tidak merata.

“Kami tidak butuh janji, kami butuh tindakan nyata. Rakyat kecil seperti kami yang paling terdampak kalau BBM langka,” tambah seorang ibu rumah tangga di SPBU Mimbaan.

Kelangkaan BBM ini bukan hanya soal antrean panjang, tetapi juga cerminan lemahnya manajemen distribusi energi di daerah. Sudah saatnya pemerintah bersikap tegas sebelum keluhan rakyat berubah menjadi keresahan massal.

Baca juga
Sabhumi Barat Basra Kembali Lakukan Anjangsana Bisnis ke Tiga Negara: Mantapkan Langkah Jadi Raksasa Pertambangan dan Perikanan Budidaya Nusantara