BONDOWOSO, PanturaPot.id – Kepala Perum Perhutani Divisi Regional (Kadivre) Jawa Timur, Wawan Triwibowo, S.Hut., MP, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso untuk memantau langsung progres tebang habis jati di petak 36D, RPH Bungatan, BKPH Panarukan. Kunjungan ini dilakukan guna memastikan pekerjaan lapangan berjalan sesuai target dan mengatasi berbagai hambatan yang muncul.
Kedatangan Kadivre Jatim disambut hangat oleh Misbakhul Munir, Administratur Perhutani KPH Bondowoso, dan Soekirno, Wakil ADM KPH Bondowoso Utara. Dalam pemaparannya, Munir menjelaskan bahwa penebangan di petak 36D belum dimulai, sementara penebangan aktif baru dilaksanakan di petak 33B seluas 10,82 hektar. Hingga 8 September 2024, produksi baru mencapai 148,772 m³ atau sekitar 14,56% dari target 1021,879 m³. Senin (09/09)
Misbakhul Munir menambahkan bahwa kendala utama yang dihadapi saat ini adalah minimnya tenaga kerja dan armada, yang disebabkan oleh musim panen tebu yang bersamaan. Namun, ia optimis bahwa dalam beberapa hari ke depan, proses penebangan akan berjalan lebih lancar seiring berakhirnya musim panen tebu di sejumlah daerah.
Menanggapi hal tersebut, Kadivre Jatim, Wawan Triwibowo, memberikan dorongan moral kepada tim di lapangan agar tetap semangat. “Masih ada waktu efektif selama tiga bulan ke depan sebelum tutup tahun. Jangan ragu untuk berkoordinasi dengan KPH tetangga seperti KPH Jember dan KPH Banyuwangi Raya untuk membantu mengatasi masalah tenaga dan armada,” pesan Wawan.
Selain fokus pada kegiatan penebangan, Wawan juga menekankan pentingnya perhatian terhadap aspek lain seperti persemaian, tanaman, sadapan getah pinus, agroforestry, dan wisata hutan. “Semua harus berjalan dengan baik agar seluruh target tercapai,” tutupnya.
Sebelum mengakhiri lawatannya, Kadivre Jatim menyempatkan diri mengunjungi Wana Wisata Foresta Pasir Putih di Situbondo yang dikelola oleh KPH Bondowoso, sebagai bentuk dukungan terhadap sektor wisata hutan di kawasan tersebut.
