Ekspansi Bisnis Besar-Besaran, Pengusaha Ini Targetkan 10 Besar Konglomerasi Indonesia Pada 2026

redaksi

SITUBONDO – Perjalanan ekspansi bisnis perikanan budidaya oleh HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Owner Balad Grup, terus berlanjut dengan misi menaklukkan pasar dunia. Dalam lawatannya ke Vietnam, China, Hongkong, dan Singapura, pengusaha muda asal Situbondo ini tak kenal lelah memperluas jaringan ekspor perikanan Indonesia ke tingkat global.

“Di hari kedua puasa ini, saya masih berada di Vietnam. Sudah tiga kali berpindah hotel dalam enam hari, dari Intercontinental West Lake Hanoi, Sheraton West Lake Hanoi, hingga kini di Melia Hanoi, yang sebelumnya menjadi markas Perdana Menteri Timor Leste saat perhelatan ASEAN di Vietnam beberapa waktu lalu,” ujar HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Minggu (2/3/25).

Namun, perjalanannya tak berhenti di sini. Senin esok, Haji Lilur—sapaan akrabnya—akan bertolak ke Shenzhen, China, melanjutkan misi ekspor lobster 50 gram ke China melalui Hongkong. Sementara itu, Dirut Bandar Laut Dunia Grup, Moh. Kabil Mubarok, akan tetap di Hanoi untuk menyelesaikan agenda bisnis perikanan budidaya.

“Perjalanan ke China, Hongkong, dan Singapura kali ini juga mencakup penandatanganan kontrak ekspor rumput laut. Ini merupakan langkah besar dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri perikanan global,” lanjutnya.

Tak hanya ekspor lobster, Balad Grup juga sedang memperluas budidaya rumput laut, yang akan diperkuat dengan pembangunan pabrik pengolahan (smelter) rumput laut di Sumenep dan Situbondo, Jawa Timur.

“Selagi menyiapkan smelter, pasar ekspor rumput laut ke China, Hongkong, dan Singapura juga terus kami garap. Ini adalah misi besar yang akan membawa industri perikanan Indonesia ke level yang lebih tinggi,” tegas Haji Lilur, yang juga dikenal dengan gelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara.

Balad Grup tak main-main dalam revolusi industri perikanan budidaya. Di Gugusan Teluk Kangean, mereka mencanangkan usaha budidaya LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, dan Udang) di lahan seluas 90.000 hektare dari total 121.000 hektare.

Baca juga
Mabuk Miras Oplosan, Dua Pria Diamankan Tim Patroli Samapta Polres Situbondo

“Untuk tahap awal, kami membudidayakan lobster di 16 teluk dengan luas total 8.000 hektare, sementara rumput laut akan dikembangkan di area 50.000 hektare yang terbagi dalam 10 blok budidaya,” ungkap Haji Lilur.

Dengan luasnya skala proyek ini, Bandar Laut Dunia Grup optimistis mampu menjadikan Indonesia sebagai kiblat baru dunia dalam industri perikanan budidaya.

“Bismillahi Wa ‘Ala Millati Rasulillah. Demi Allah, bumi aku taklukkan untuk kemanusiaan.” pungkas Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, Creator, Founder, dan Owner Balad Grup Nelayan Nusantara.