Giligenting, Sumenep – Kinerja Polsek Giligenting, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, hingga kini, terduga pelaku pencabulan terhadap anak tirinya, Bunga (14, nama samaran), masih berkeliaran dan belum ditangkap.18/02/2025.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat malam, 14 Februari 2025, sekitar pukul 19.57 WIB. Korban dan keluarganya segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Giligenting. Namun, meskipun sudah ada laporan resmi, pelaku berinisial ‘S’ yang berasal dari Pulau Gili Raja, berhasil melarikan diri ke rumahnya di Desa Banmaleng.
Upaya pencarian sempat dilakukan oleh pihak keluarga korban dengan didampingi aparat kepolisian setempat. Sayangnya, hingga kini, hasilnya masih nihil, membuat masyarakat geram dan mempertanyakan efektivitas kinerja Polsek Giligenting dalam menangani kasus ini.
Iwan Ases., Salah Satu tokoh masyarakat Gili Raja, dengan tegas meminta Polres Sumenep segera menurunkan tim Resmob untuk menangkap pelaku. Ia menilai lambannya proses penegakan hukum dalam kasus ini telah mencoreng citra kepolisian.
“Kami, sebagai masyarakat asli Gili Raja, sangat menyayangkan lambannya penanganan kasus ini. Seumur hidup saya, belum pernah ada kejadian sekeji ini di kampung kami. Kami merasa tergugah dan berharap keadilan segera ditegakkan,” ujar Iwan Ases, Selasa 18 Februari.
Laporan kasus ini telah tercatat dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi Nomor: STTLPB/91/2025/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/91/2025/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR.

Iwan Ases menegaskan bahwa kasus ini harus ditangani secara serius agar pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Ia juga mengingatkan bahwa penegakan hukum yang tegas akan menjadi pelajaran agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
Gili Raja, yang terdiri dari empat desa—Banbaru, Banmaleng, Jateh, dan Lombang—dikenal sebagai wilayah dengan nilai religius yang tinggi. Kasus asusila semacam ini sangat mengganggu ketenangan warga, yang selama ini hidup dalam lingkungan yang menjunjung tinggi moral dan adat istiadat.
“Kami sangat terguncang dengan kejadian ini. Oleh karena itu, kami meminta Kapolres Sumenep segera mengambil tindakan tegas untuk menangkap pelaku,” tegas Iwan Ases.
Masyarakat berharap aparat kepolisian dapat segera bertindak cepat, menangkap pelaku, dan memastikan keadilan bagi korban. Kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum kini dipertaruhkan, dan masyarakat menunggu respons nyata dari pihak berwenang.