SITUBONDO — Ketika mendengar nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pikiran kita mungkin langsung terbang ke satu kata: Timah. Memang tak salah, sebab komoditas inilah yang telah menjadi nadi ekonomi Bangka Belitung sejak tiga zaman: masa penjajahan Belanda, era kemerdekaan Indonesia (Orde Lama hingga Orde Baru) saat masih bergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan, hingga masa reformasi ketika Bangka Belitung berdiri sebagai provinsi mandiri.
Namun, Bangka Belitung bukan semata-mata tentang timah. Provinsi ini menyimpan potensi besar lainnya — mulai dari kekayaan tambang selain timah hingga sektor perikanan budidaya yang menjanjikan.
Sebagai pelaku usaha di sektor pertambangan dan perikanan budidaya, kami ingin mengupas potensi luar biasa yang tersembunyi di balik indahnya pulau-pulau di Bangka Belitung.
Perikanan Budidaya: Harapan Baru dari Laut Belitung
Saat membicarakan perikanan budidaya laut, kita harus jujur mengakui: kondisi laut di Pulau Bangka telah rusak berat akibat aktivitas tambang timah. Terumbu karang hancur, ekosistem laut terganggu, dan populasi ikan pun terancam.
Namun, di balik kerusakan itu, muncul secercah harapan dari Pulau Belitung. Berkat ketegasan masyarakat setempat yang melarang aktivitas penambangan timah di laut mereka, perairan Belitung tetap terjaga. Ini membuka peluang besar bagi pengembangan sektor perikanan budidaya yang berkelanjutan.
Potensi perikanan budidaya di laut Belitung sangat melimpah, meliputi:
Kerapu
Teripang
Napoleon
Udang Kipas
Kuda Laut
Lobster
Kepiting
Dan berbagai spesies ikan lainnya.
Melihat peluang ini, Surya Bhumi Bandar Darat Bandar Samudera Nusantara Grup (Sabhumi Barat Basra Grup) melalui induk usahanya Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) telah memulai langkah konkret. BALAD Grup telah menyelesaikan pemetaan potensi perikanan budidaya di wilayah Kabupaten Belitung, dan kini tengah mengurus perizinan untuk budidaya di kawasan laut seluas 1.000 hektar, terbagi dalam 10 zona masing-masing 100 hektar.
Jenis-jenis budidaya yang akan dikembangkan BALAD Grup antara lain:
Lobster
Kerapu
Kepiting Bakau
Kuda Laut
Teripang
Napoleon
Rumput Laut
Setelah tahap awal ini rampung, BALAD Grup berencana memperluas jenis budidaya lainnya untuk mendukung ketahanan pangan laut nasional sekaligus mendorong ekspor perikanan.
Pertambangan: Membangun dengan Prinsip Berkelanjutan
Sementara itu, di sektor pertambangan, TIM TAMBANG SANTRI GRUP telah melakukan pemetaan dan studi di tiga kabupaten di Bangka Belitung:
1. Kabupaten Belitung
2. Kabupaten Belitung Timur
3. Kabupaten Bangka Selatan
Ke depan, SANTRI GRUP akan memperluas operasinya ke seluruh wilayah Bangka Belitung. Mengusung semangat pembangunan berkelanjutan, SANTRI GRUP — yang merupakan bagian dari Surya Bhumi Bandar Darat Bandar Samudera Nusantara (Sabhumi Barat Basra) — bertekad untuk memimpin geliat pertambangan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Jenis-jenis komoditas tambang yang menjadi fokus SANTRI GRUP meliputi:
Timah
Zirkon
Silika
Kaolin
Tiga skema kerja yang diterapkan dalam pengelolaan tambang:
1. Mengajukan Konsesi Sendiri: Menambang secara mandiri di wilayah konsesi milik sendiri.
2. Bermitra dengan PT Timah Tbk: Mengelola tambang di konsesi milik PT Timah Tbk sesuai regulasi yang berlaku.
3. Bekerjasama dengan Pihak Ketiga: Membiayai atau menambang di konsesi milik pihak lain.
Untuk mempercepat realisasi proyek, SANTRI GRUP telah membentuk 14 anak perusahaan dan 7 CV afiliasi. Dalam dua tahun ke depan, target besar yang dicanangkan adalah membangun Smelter Timah di Bangka Belitung, sebagai bagian dari hilirisasi pertambangan nasional.
Guna mendukung operasional, SANTRI GRUP telah membuka kantor dan mess karyawan di:
Mess Karyawan: Jl. Pattimura No. 24, Tanjung Pendam, Tanjung Pandan, Belitung
Kantor: Jl. Depati Gegedek No. 5, Parit, Tanjung Pandan, Belitung
Ke depan, SANTRI GRUP juga berencana membuka kantor di seluruh kabupaten/kota di Bangka Belitung.
Kehadiran BALAD Grup dalam sektor perikanan budidaya serta SANTRI GRUP di bidang pertambangan diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat Bangka Belitung, memperkuat ekonomi lokal, dan berkontribusi untuk Indonesia serta kemanusiaan dunia.
Bismillah, mari kita songsong masa depan Bangka Belitung yang lebih sejahtera dan berkelanjutan!