SITUBONDO – (16/9/2024) – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, Advokat H. Enggrit Duwi Budi Setiawan, S.H., atau yang akrab disapa Ji Eeng, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tren penggunaan media sosial dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo 2024-2029. Menurutnya, alih-alih dimanfaatkan untuk menampilkan gagasan, visi, dan misi para pasangan calon (Paslon), media sosial justru lebih banyak digunakan untuk menjatuhkan lawan politik.
“Media sosial telah menjadi arena utama pertarungan politik. Namun, sayangnya, platform ini lebih sering digunakan untuk menyerang Paslon lain, bukan untuk memperkenalkan program atau visi-misi yang jelas kepada pemilih,” ujar Ji Eeng dalam wawancaranya di Situbondo.
Dalam pengamatannya, platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter yang seharusnya menjadi sarana untuk menyebarkan informasi edukatif justru berubah menjadi medan pertempuran sengit yang kerap kali diwarnai oleh perang narasi negatif. Ji Eeng menilai bahwa politik di era digital semakin dipenuhi oleh konten-konten yang menonjolkan kelemahan dan kekurangan Paslon lain daripada memperkuat tawaran program untuk kepentingan masyarakat.
“Pemilih lebih sering terpapar dengan opini-opini yang menjatuhkan lawan politik, sementara gagasan konstruktif dan visi-misi yang seharusnya menjadi fokus utama sering kali tenggelam di antara narasi negatif yang viral,” ungkapnya.
Ia pun menyoroti bahwa fenomena ini sangat mempengaruhi pemilih milenial, yang kerap kali lebih mempercayai informasi dari media sosial dibandingkan sumber informasi lain.
Ji Eeng juga menyatakan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi preferensi pemilih, terutama di kalangan masyarakat yang belum memiliki afiliasi politik yang kuat. “Pemilih milenial cenderung lebih mudah terpengaruh oleh konten viral di media sosial, dan hal ini menjadikan strategi kampanye digital menjadi sangat signifikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ji Eeng menyarankan agar para kandidat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo 2024-2029 lebih fokus dalam memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk mempromosikan gagasan yang konstruktif. Menurutnya, strategi kampanye yang terfokus pada penyampaian visi dan misi yang jelas akan lebih efektif dalam memenangkan hati pemilih dibandingkan dengan saling menjatuhkan satu sama lain.
“Pemilihan ini seharusnya menjadi ajang adu gagasan dan solusi untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya pertarungan narasi negatif. Para Paslon perlu mengubah pendekatan mereka, memanfaatkan media sosial untuk memperkuat visi-misi yang mereka tawarkan,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Ji Eeng menekankan pentingnya media sosial dalam kampanye politik modern, namun ia berharap platform ini digunakan dengan bijak. “Perang di media sosial bukan hanya soal saling serang, tetapi juga harus menjadi ruang bagi para Paslon untuk menunjukkan visi dan misi mereka yang bisa membawa Situbondo ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.