Aktivis 98 Kembali Suarakan Tuntutan, Tantang Generasi Abad 21 untuk Bangkit

redaksi

Situbondo – Setelah hampir tiga dekade berlalu sejak Reformasi 1998, publik dikejutkan dengan kabar bahwa Aktivis 98 kembali akan menggelar jumpa pers untuk menyuarakan tuntutan politik. Kehadiran mereka menimbulkan pertanyaan besar: di mana suara aktivis generasi abad 21?

Seorang Aktivis 98, Sang Surya Majapahit, dalam rilisnya mengungkapkan keheranannya melihat gerakan yang dulu menjadi tonggak reformasi kini kembali harus turun tangan menyuarakan aspirasi. “Ini tahun 2025, abad 21, beda satu generasi dengan 1998 yang terjadi di abad 20. Jika masih kami yang bersuara, apakah benar tidak ada aktivis baru di abad ini?” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Gerakan 98 memiliki sejarah dan identitas sendiri, sebagai simbol reformasi yang berhasil menjatuhkan rezim Orde Baru. Namun, ia juga menyayangkan jika gerakan itu justru terus diklaim lintas generasi tanpa munculnya kekuatan baru.

“Wahai Aktivis 2025, wahai generasi abad 21, hadir dan muncullah! Jangan biarkan sejarah jadi arisan lintas generasi, di mana giliran turun ke jalan selalu jatuh ke Aktivis 98. Kami sudah cukup ditunggangi sejarah,” tegasnya.

Lebih jauh, Sang Surya Majapahit mengingatkan bahwa gerakan mahasiswa dan aktivis seharusnya tetap berlandaskan idealisme, bukan sekadar ikut-ikutan tren atau menempel pada isu populer. Ia juga menekankan agar generasi muda tidak terburu-buru menuntut pergantian presiden setiap kali muncul persoalan bangsa.

“Beri kesempatan pada presiden terpilih untuk menyelesaikan kepemimpinannya. Kalau tiap kali ada masalah kalian ingin ganti presiden, ongkos politiknya akan lebih mahal daripada ongkos parkir di Senayan,” sindirnya.

Pada akhirnya, Aktivis 98 ini menyerukan agar generasi abad 21 tampil dengan idealisme dan agenda sendiri. Ia menegaskan bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan kampanye, melainkan tugas nyata generasi sekarang untuk membersihkan negeri dari para durjana dan pengkhianat bangsa.

Baca juga
Mas Rio Dan Mbak Ulfi Kembali Ke Situbondo, Gelar Doa Bersama Dan Tumpengan Di Alun-Alun

“Jika kalian tidak bergerak, sejarah akan mencatat: Aktivis 98, aktivis abad lalu, sekaligus aktivis selamanya. Bergeraklah dengan idealisme kalian sendiri! Di tangan generasi abad 21, Indonesia Emas wajib menjelma,” pungkasnya.