SITUBONDO – Dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang melintasi Jalur Pantura Kabupaten Situbondo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menghadirkan inovasi baru dengan menyediakan 20 Masjid Ramah Pemudik. Program ini bertujuan untuk memastikan pemudik mendapatkan tempat istirahat yang nyaman, aman, serta layanan tambahan secara gratis, mulai dari tempat ibadah, fasilitas istirahat, pelayanan kesehatan, hingga pijat refleksi.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang akrab disapa Mas Rio, menyatakan bahwa program ini merupakan upaya Pemkab Situbondo dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, terutama menjelang arus mudik Lebaran tahun ini.
“Kami ingin para pemudik yang melewati Jalur Pantura Situbondo merasa nyaman dan aman. Oleh karena itu, kami menyediakan 20 Masjid Ramah Pemudik yang tersebar dari ujung barat hingga timur Situbondo. Selain bisa digunakan untuk ibadah, masjid ini juga menjadi tempat istirahat dengan fasilitas lengkap, termasuk pelayanan kesehatan gratis, pijat refleksi gratis, serta stand UMKM yang menjajakan berbagai produk khas Situbondo,” ujar Mas Rio, Kamis (20/03/2025).
Para pemudik yang merasa lelah setelah menempuh perjalanan panjang bisa mampir ke salah satu masjid ini untuk beristirahat. Setiap masjid dilengkapi dengan:
✅ Ruang istirahat yang nyaman
✅ Toilet bersih dan tempat wudu yang terawat
✅ Pelayanan kesehatan gratis (pengecekan tekanan darah, pemberian obat dasar)
✅ Layanan pijat refleksi gratis bagi pemudik yang mengalami pegal akibat perjalanan panjang
✅ Stand UMKM lokal yang menyediakan makanan ringan, produk kerajinan, serta hasil olahan perikanan dan pertanian khas Situbondo
Menurut Mas Rio, perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan membutuhkan tempat istirahat yang layak. Dengan adanya Masjid Ramah Pemudik, pemudik bisa kembali melanjutkan perjalanan dengan kondisi yang lebih segar dan bugar.
“Kami memahami bahwa perjalanan panjang saat mudik bisa sangat melelahkan. Oleh karena itu, kami berusaha memberikan layanan terbaik agar para pemudik merasa nyaman dan tetap sehat selama perjalanan,” tambahnya.
Situbondo, Jalur Strategis Penghubung Pulau Jawa – Bali
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu wilayah dengan jalur utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali, NTB, hingga NTT. Jalur Pantura di daerah ini membentang sepanjang 150 kilometer, menjadi titik padat arus mudik yang sering dilewati kendaraan dari berbagai daerah.
“Karena posisi Situbondo yang strategis, program Masjid Ramah Pemudik ini sangat penting. Kami berharap pemudik yang singgah bisa menikmati fasilitas yang ada, beristirahat dengan tenang, dan tetap bisa menjalankan ibadah dengan nyaman sepanjang perjalanan mudik,” jelas Mas Rio.
Daftar 20 Masjid Ramah Pemudik di Jalur Pantura Situbondo
Berikut adalah daftar 20 Masjid Ramah Pemudik yang bisa disinggahi:
1. Masjid Besar Babul Jannah – Kecamatan Banyuglugur
2. Masjid Nurut Taufik – Desa Kalianget, Banyuglugur
3. Masjid Nurul Huda – Desa Buduan, Kecamatan Suboh
4. Masjid Al Ikhlas – Mlandingan Kulon
5. Masjid Al Iman – Mlandingan Kulon
6. Masjid Annur – Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan
7. Masjid Nurur Rahmah – Mlandingan Wetan, Kecamatan Bungatan
8. Masjid Al Bayan – Desa Pasir Putih, Bungatan
9. Masjid Rahmad – Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan
10. Masjid Al-Amin – Kampung Krajan, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit
11. Masjid Nurul Abror – Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan
12. Masjid Agung Al Abror – Alun-Alun Situbondo
13. Masjid Al Mukhtar – Kecamatan Panji
14. Masjid Sirojul Fatah – Desa Landangan, Kecamatan Kapongan
15. Masjid Darul Istiqomah – Desa Setonggek, Kecamatan Kapongan
16. Masjid Mizbahul Yaqin – Kecamatan Arjasa
17. Masjid Darussalam – Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa
18. Masjid Miftahul Jannah – Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih
19. Masjid Ibrahimy 2 Congap – Desa Sukorejo, Kecamatan Banyuputih
20. Masjid Nurul Muttaqin – Kecamatan Banyuputih
Selain menjadi tempat ibadah dan istirahat, masjid-masjid ini juga berfungsi sebagai pusat promosi produk-produk UMKM Situbondo. Para pemudik bisa membeli oleh-oleh khas Situbondo, mulai dari makanan ringan, kerajinan tangan, hingga hasil olahan perikanan dan pertanian lokal.
“Ini juga kesempatan bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produknya kepada para pemudik dari berbagai daerah. Dengan adanya stand UMKM di masjid-masjid ini, diharapkan perekonomian masyarakat Situbondo semakin berkembang,” tambah Mas Rio.
Manfaatkan Masjid Ramah Pemudik, Perjalanan Lebih Nyaman!
Mas Rio berharap program ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang sedang dalam perjalanan mudik. Dengan adanya Masjid Ramah Pemudik, pemudik bisa beristirahat dengan nyaman, mendapatkan layanan kesehatan gratis, serta membantu pertumbuhan ekonomi lokal dengan membeli produk UMKM.
“Insya Allah, dengan adanya Masjid Ramah Pemudik, Kabupaten Situbondo akan semakin dikenal sebagai daerah yang ramah dan peduli terhadap pemudik. Kami ingin memastikan bahwa para pemudik yang melewati Situbondo bisa menjalani perjalanan dengan lebih nyaman dan aman,” pungkasnya.
Bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik melalui Jalur Pantura Situbondo, jangan ragu untuk singgah di salah satu Masjid Ramah Pemudik ini. Nikmati layanan yang tersedia, istirahat dengan nyaman, dan jangan lupa membawa oleh-oleh khas Situbondo sebelum melanjutkan perjalanan!