SITUBONDO , PanturaPos.id – Saat kebanyakan orang menikmati akhir pekan untuk bersantai bersama keluarga, dua pejabat Perhutani Bondowoso, Maman Herman dan Agus Sutrisno, justru berada di tengah medan terjal kawasan hutan Situbondo. Mereka adalah bagian dari tim “Trabas Buana,” yang dibentuk untuk mengawasi proyek penting: penebangan habis jati di RPH Bungatan, BKPH Panarukan. Minggu (29/09).
Di bawah terik matahari dan medan berbatu, Maman Herman (Kasi Madya Pembinaan Sumberdaya Hutan) dan Agus Sutrisno (Kasi Madya Keuangan, SDM, Umum & IT) mengawal jalannya proyek ini agar bisa diselesaikan tepat waktu sebelum akhir tahun 2024. Kedua pejabat tersebut turun langsung, memantau progres yang baru mencapai 7,12%—dari 60 pohon jati yang ditebang, produksi baru mencapai 168,685 M3.
Thofik Imam Hidayat, Asper KBKPH Panarukan, dan Slamet Priyadi, KRPH Bungatan, menjelaskan bahwa medan berbatu menjadi tantangan utama, memaksa mereka untuk membuka jalur baru agar kayu log berukuran besar bisa diangkut. “Kami optimis bisa menyelesaikan target sebelum tutup tahun, namun butuh upaya ekstra,” ujar Thofik.
Maman Herman dan Agus Sutrisno menanggapi serius tantangan ini dengan menyarankan penggunaan crane untuk membantu mengangkut kayu-kayu besar dari lokasi tebang yang sulit dijangkau. Mereka juga menegaskan pentingnya mengambil langkah cepat, mengingat waktu efektif yang tersisa hanya tiga bulan.
Dalam diskusi yang dilakukan di lokasi, tim sepakat untuk berkoordinasi dengan KPH Jember dan Banyuwangi guna menambah armada pengangkutan, serta melibatkan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan petani hutan untuk mempercepat proses penebangan dan pengangkutan kayu.
Dengan semangat kerja yang tinggi dan kolaborasi antara berbagai pihak, penebangan habis jati di RPH Bungatan diharapkan akan selesai tepat waktu, membawa dampak besar bagi kelangsungan produksi kayu jati di wilayah Bondowoso dan sekitarnya. Tim “Trabas Buana” terus bergerak, memastikan setiap tantangan di lapangan bisa diatasi dengan cepat dan efektif, demi mengamankan target akhir tahun.
Dengan kerja keras dan sinergi yang solid, proyek ini diharapkan dapat berjalan sesuai target, mengamankan produksi kayu jati yang sangat penting untuk Perhutani.