SITUBONDO, JAWA TIMUR – Kabupaten Situbondo menerima alokasi Dana Desa 2025 sebesar Rp144.895.257.000 dari Kementerian Keuangan. Dana yang akan disalurkan ke 132 desa ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pengembangan desa di wilayah ini.
Alokasi besar ini diharapkan menjadi katalisator pembangunan yang lebih merata, dengan prioritas pada infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan ekonomi lokal. Pemerintah daerah bersama perangkat desa di Situbondo dituntut untuk memanfaatkan anggaran ini secara transparan dan inovatif.
Beberapa desa mendapatkan alokasi yang signifikan, sesuai dengan kebutuhan dan potensi strategisnya:
1. Desa Besuki : Rp1.967.172.000 – Fokus pada pengembangan ekonomi desa.
2. Desa Sumberanyar : Rp1.851.102.000 – Prioritas untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
3. Desa Sumberwaru : Rp1.709.956.000 – Mendukung kawasan wisata lokal.
4. Desa Pesisir : Rp1.695.292.000 – Fokus pada pengembangan kawasan pesisir dan kelautan.
5. Desa Jatisari : Rp1.647.388.000 – Dorongan untuk pertanian berkelanjutan.
Hendriyansyah, S.H., M.H., pemerhati pembangunan desa, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap penggunaan Dana Desa. Menurutnya, alokasi ini harus menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat desa.
“Kami berharap kepala desa lebih memprioritaskan pembangunan jalan desa, irigasi, dan pemberdayaan UMKM. Ini akan memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan,” ujarnya Hendriyansyah.
Masyarakat Situbondo juga diimbau untuk aktif mengawasi penggunaan dana ini. Jika ditemukan indikasi penyalahgunaan, masyarakat tidak perlu ragu melaporkan kepada pihak berwenang. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci agar anggaran sebesar ini dapat berdampak maksimal.
Dengan suntikan Dana Desa ini, desa-desa tertinggal di Situbondo diharapkan dapat mengejar ketertinggalannya. Potensi lokal seperti wisata, perikanan, pertanian, hingga UMKM dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini adalah momentum untuk membangun Situbondo dari desa ke desa, menuju kabupaten yang maju dan mandiri,” tutup Hendriyansyah.
Situbondo kini menatap masa depan yang lebih cerah. Namun, kerja keras semua pihak—baik pemerintah maupun masyarakat—diperlukan untuk memastikan alokasi dana ini benar-benar membuahkan hasil nyata.