Berita  

Spektakuler, Latgabma Keris Woomera 2024, Kolaborasi TNI dan ADF Tunjukkan Aksi Tempur Kuasai Pantai Banongan

redaksi
Pasukan Gabungan mendarat dan kuasai pantai Banongan

SITUBONDO, PanturaPos.id – Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024 yang diselenggarakan di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, menjadi ajang spektakuler untuk menampilkan kemampuan tempur dan koordinasi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF). Ini adalah latihan militer terbesar antara kedua negara, melibatkan sekitar 3.000 personel, lengkap dengan persenjataan canggih dan aksi militer yang mendebarkan. Rabu (13/11).

Pada puncak latihan, dua jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara memulai serangan dahsyat yang langsung menghancurkan pertahanan udara musuh, membuka jalan bagi 300 pasukan gabungan untuk melakukan pendaratan di pantai. Dengan taktik amfibi, pasukan Marinir TNI Angkatan Laut dan 1st Combat Ground Infantry Battalion dari Angkatan Darat Australia menyusuri pantai Banongan dan memperlihatkan kemampuan bertempur tingkat tinggi.

Dua pesawat F-16 TNI AU melakukan serangan udara di langit Banongan

 

Letnan Jenderal TNI Marinir Nur Alamsyah, Komandan Kodiklatal yang bertindak sebagai Direktur Latihan, memimpin langsung latihan ini bersama Vice Admiral Justin Jones dari ADF. Di hadapan awak media, Nur Alamsyah mengungkapkan rasa bangganya melihat sinergi antar prajurit. Ia mengatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk menyamakan teknik dan prosedur operasi amfibi, menggabungkan kekuatan dua militer besar demi stabilitas kawasan.

Alutsista kelas berat dikerahkan dari kedua negara untuk latihan ini, menghadirkan pertunjukan yang seolah tak kalah dari film perang besar. Dari pihak TNI, ada kapal perang besar seperti KRI Makassar-590 dan KRI RE Martadinata-331, yang siap mendukung pendaratan pasukan. Sementara dua F-16 TNI AU melakukan serangan udara yang mengesankan. Tak ketinggalan, Australia membawa kapal perangnya, HMAS Adelaide dan HMAS Stuart, bersama dengan deretan kendaraan tempur seperti helikopter serbu Apache AH-64E, helikopter MI-17, dan tank M1A1 Abrams. Kolaborasi dari laut, darat, dan udara ini menggambarkan kesiapan kedua negara dalam menghadapi berbagai situasi operasional.

Baca juga
Aktivitas Tambang Ilegal di Probolinggo Disorot: Laporan Dugaan Korupsi dan Kejahatan Lingkungan Diajukan ke KPK

Vice Admiral Justin Jones, Panglima Operasi Gabungan dari ADF, mengungkapkan kekagumannya. Ia menilai bahwa latihan ini menjadi salah satu latihan amfibi paling kompleks yang pernah dilakukan kedua negara. “Saya terkesan dengan perkembangan signifikan dari demonstrasi kemampuan militer antara TNI dan ADF,” ujarnya.

Selain pendaratan amfibi, rangkaian latihan Keris Woomera 2024 juga mencakup skenario penyelamatan warga sipil atau Non-combatant Evacuation Operations (NEO), serta Latihan Penembakan Munisi Tajam Terintegrasi (Combined Joint Live Fire Exercise). Kedua latihan ini melibatkan simulasi situasi darurat dan operasi tempur yang menggambarkan kolaborasi tingkat tinggi antara TNI dan ADF dalam situasi kritis.

Dengan berakhirnya Latgabma Keris Woomera 2024, TNI dan ADF tak hanya memperkuat teknik dan strategi militer mereka tetapi juga menegaskan hubungan erat antara Indonesia dan Australia. Latihan ini diharapkan bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang, membawa dampak positif untuk keamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

error: Content is protected !!