Situbondo, 4 Maret 2025 – Kebakaran hebat melanda dua rumah warga di Dusun Sukorejo Utara, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Senin (3/3) malam. Api yang mulai berkobar sekitar pukul 23.45 WIB menghanguskan rumah milik Ustadzah Hamidiyah dan Pak Wajid.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Situbondo, api pertama kali muncul dari rumah Ustadzah Hamidiyah. Saat kejadian, rumah tersebut ditempati oleh anak angkatnya, Pak Haris Syarifudin, yang tengah tertidur. Ia terbangun karena merasakan hawa panas dan melihat asap hitam pekat memenuhi ruangan. Panik, ia segera keluar rumah dan meminta pertolongan warga.
Masyarakat sekitar bergegas membantu dengan alat seadanya sebelum akhirnya satu unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Asembagus dan satu unit dari Mako Situbondo tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Pemadaman dan pembasahan dinyatakan selesai sekitar pukul 02.10 WIB.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Rumah milik Ustadzah Hamidiyah yang berukuran 20×12 meter dan berbahan semi permanen mengalami kerusakan total dengan taksiran kerugian sekitar Rp 300 juta. Sementara rumah Pak Wajid yang berukuran 12×6 meter dan berbahan permanen juga rusak total dengan kerugian sekitar Rp 200 juta.
Selain itu, beberapa barang berharga seperti sepeda motor listrik, sepeda motor Revo, mesin cuci, televisi, dan kulkas turut terbakar dalam insiden ini.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Situbondo bersama instansi terkait telah melakukan assessment di lokasi kejadian untuk mengkaji kebutuhan pasca-bencana dan merencanakan bantuan logistik bagi para korban.
Berbagai pihak turut hadir di lokasi kejadian, termasuk Wakil Bupati Situbondo, aparat kecamatan, anggota Koramil dan Polsek Banyuputih, serta relawan dan masyarakat setempat.
Dengan kejadian ini, BPBD Situbondo kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau yang berisiko tinggi.