Mojokerto – Di era digital yang berkembang pesat, teknologi semakin memudahkan akses informasi bagi masyarakat. Salah satu inovasi terbesar adalah Artificial Intelligence (AI), yang memungkinkan mesin atau komputer melakukan tugas-tugas yang sebelumnya memerlukan kecerdasan manusia. AI kini mampu menjalankan pembelajaran (learning), pengenalan pola (pattern recognition), pengambilan keputusan (decision making), pemrosesan bahasa alami (natural language processing), serta pengenalan gambar dan suara (computer vision dan speech recognition).
Namun, dengan perkembangan teknologi ini, penting bagi kita untuk dapat memfilter informasi dan memahami batasan AI. Beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran akan regulasi AI, membangun kebijakan yang tepat, mengembangkan kemitraan strategis, serta meningkatkan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Tak kalah penting, AI harus diintegrasikan dengan etika agar dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab.
Hal tersebut menjadi salah satu topik pembahasan dalam Rapat Kerja (Raker) Media Suara Rakyat Indonesia (MSRI), yang berlangsung di Villa Trawas, Mojokerto, pada Sabtu (15/02/2025). Acara ini dihadiri oleh Dewan Penasehat Hukum MSRI, Supolo Setyo Wibowo, S.H., M.H., Pimpinan Redaksi Slamet Pramono, serta seluruh jurnalis MSRI dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Supolo Setyo Wibowo menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Raker ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan sportivitas dalam pelaksanaan Raker MSRI. Ini adalah titik awal kita dalam melangkah lebih jauh. Media MSRI harus siap menuju kancah nasional,” ungkapnya penuh optimisme.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kode etik jurnalistik dan menyajikan berita yang sesuai dengan slogan MSRI, yakni perspektif, akurat, dan terpercaya. “Pegang teguh prinsip kejurnalisan agar kita bisa terus dipercaya oleh publik,” tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, Pimpinan Redaksi MSRI, Slamet Pramono, mengajak seluruh jurnalis untuk terus belajar dan memperkuat solidaritas. “Mari kita saling berbagi pengalaman, menjaga kekompakan, dan membangun persaudaraan yang erat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depan MSRI bisa semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih luas dalam dunia jurnalistik. “Semoga kita dapat membawa Media MSRI lebih berkiprah dan menyajikan berita yang berimbang serta edukatif bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” harapnya.
Raker MSRI yang berlangsung selama dua hari (15-16 Februari 2025) ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional. Dengan semangat ini, para jurnalis MSRI berkomitmen untuk terus berkarya dan menghadirkan berita yang mewakili suara-suara wong cilik (orang kecil).