Pengaspalan Jalan Senilai Rp8 M Rusak Meski Seumur Jagung, Masyarakat Situbondo : Sepertinya Ada Aroma Korupsi

redaksi
Kondisi jalan yang sudah banyak rusak kembali

SITUBONDO – Proyek pengaspalan jalan yang baru saja selesai di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, menjadi perbincangan hangat. Jalan yang menghubungkan Desa Wringin Anom, Peleyan, dan Gelung itu, yang belum genap tiga bulan usianya, kini sudah rusak parah. Hal ini membuat masyarakat dan pengguna jalan sangat kecewa.

Dengan anggaran fantastis mencapai Rp 8,2 miliar dari APBD 2024, proyek yang rampung Juli lalu ini digarap oleh CV Sari Teknik dan diawasi oleh Cendikia Karya Konsultan. Namun, kenyataan di lapangan berbicara lain. Hanya dalam hitungan minggu, kondisi jalan sudah kembali memburuk.

Tono, salah satu pengendara setempat, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. “Kami menunggu lama untuk perbaikan jalan ini. Tapi, baru beberapa bulan mulus, sekarang sudah rusak lagi. Bagaimana bisa proyek sebesar ini kualitasnya seburuk ini,” ujarnya dengan nada geram.

Masyarakat Panarukan merasa sudah terlalu sering dikecewakan oleh proyek infrastruktur yang tidak memenuhi ekspektasi. Harapan mereka untuk menikmati jalan yang tahan lama kembali pupus.

Mendapat keluhan masyarakat, Ketua LSM Siti Jenar, Eko Febrianto, turut angkat bicara. “Instansi terkait harus bertindak tegas. Dana miliaran rupiah yang digelontorkan untuk proyek ini sangat besar. Jika ada indikasi korupsi, Inspektorat, Kepolisian, dan Kejaksaan harus segera turun tangan. Kita tak bisa hanya menunggu laporan sampai masalah ini membesar,” tegasnya.

Eko juga menyoroti bahwa meskipun proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, kerusakan yang terjadi merupakan bukti jelas bahwa pengerjaan dilakukan asal-asalan. Ia mendesak agar pihak berwenang melakukan audit dan pengawasan ketat untuk mencegah dugaan korupsi yang bisa merugikan negara dan masyarakat.

Apakah proyek ini hanya menjadi ‘jalan’ menuju keuntungan segelintir pihak, atau ada niat serius untuk membangun infrastruktur yang layak bagi warga, Pertanyaan ini semakin santer terdengar di kalangan masyarakat. Satu hal yang pasti, warga Panarukan sudah lelah dengan janji-janji manis tanpa realisasi yang sesuai.

Baca juga
Lanal Banyuwangi dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Sosialisasikan Keamanan Laut dan Gelar Bhakti Sosial di Panarukan
error: Content is protected !!