Misi Besar BALAD Grup: Lawan Mafia dan Jadikan Indonesia Penguasa Lobster

redaksi
Owner BALAD Grup HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy saat berada di Vietnam

SITUBONDO,PanturaPos.id – Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) membuat gebrakan besar dalam sektor perikanan Indonesia dengan target ambisius menjadi raja ekspor lobster dunia. Dipimpin oleh HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, atau akrab disapa Lilur, perusahaan ini memulai langkah strategis untuk melawan praktik mafia Benih Bening Lobster (BBL) yang selama ini merugikan negara.

“Kita harus berani melawan praktik korupsi dan mafia ekspor BBL yang menghantui sektor perikanan Indonesia,” tegas Lilur, cicit Ken Arok yang juga pemimpin inovatif di industri perikanan.

BALAD Grup telah memindahkan keramba lobster dari Situbondo ke Teluk Pangelek, Sumenep, Madura, dengan target membudidayakan 500 juta lobster dalam 10 tahun. Langkah ini diperkuat dengan kontrak awal bersama dua perusahaan besar Tiongkok, termasuk perusahaan swasta dan BUMN perikanan China.

Mengacu pada PERMEN KKP No. 7 Tahun 2024, BALAD Grup memastikan seluruh proses budidaya dan ekspor mematuhi regulasi domestik dan internasional. Bahkan, perusahaan ini telah mengurus legalitas di Indonesia dan Vietnam untuk mendukung proses ekspor yang transparan.

Lilur juga mengungkap keberanian BALAD Grup dalam menentang mafia lobster. Ia menuduh adanya oknum di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memanipulasi regulasi, menciptakan dokumen palsu, dan mengekspor BBL secara ilegal dari Bali dan NTB tanpa komitmen terhadap budidaya dalam negeri.

Dengan tekad melawan mafia lobster, Lilur optimis ekspor lobster Indonesia dapat dimulai pada Agustus 2025, lebih cepat lima tahun dari target pemerintah. “Kita ingin membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan Vietnam dan menjadi pemain utama di pasar global,” tegasnya. Minggu (22/12).

Langkah ini menandai awal baru bagi Indonesia, yang tidak hanya menargetkan posisi sebagai eksportir terbesar, tetapi juga membangun ekosistem perikanan yang bersih, adil, dan berdaya saing internasional.

Baca juga
Tasyakuran Kemenangan Rio-Ulfi di Wringinanom, Seruan Persatuan Pasca Pilkada