SITUBONDO – Lanal Banyuwangi bersama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) menggelar kegiatan sosialisasi tentang keamanan laut, khususnya mengenai Daerah Terbatas Terlarang (DTT) di sekitar anjungan lepas pantai. Acara ini berlangsung di Aula Posal Panarukan, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Sekitar 100 peserta, yang terdiri dari nelayan, masyarakat pesisir, dan perwakilan dari berbagai instansi terkait, hadir dalam kegiatan ini.
Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Hafidz, M.Tr.Opsla, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemahaman masyarakat, terutama nelayan, tentang Daerah Terbatas Terlarang di sekitar platform lepas pantai. Ia menekankan bahwa wilayah tersebut merupakan aset vital negara dan memiliki aturan ketat demi keselamatan masyarakat serta kelancaran operasional.
“Sosialisasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan dan tidak melakukan aktivitas di wilayah terlarang yang dapat membahayakan diri sendiri maupun operasional rig,” ujarnya, Selasa (17/9)
Kegiatan ini juga diisi dengan bhakti sosial berupa pemberian bantuan sembako kepada nelayan, sebagai bentuk kepedulian TNI AL bersama HCML kepada masyarakat pesisir. “Sinergi ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan dan keamanan di wilayah perairan,” tambah Letkol Laut (P) Hafidz.
Perwakilan HCML, Trio Sumantri, dalam paparan materinya menjelaskan bahwa HCML, yang mengelola blok energi di Selat Madura, beroperasi berdasarkan peraturan pemerintah. Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan di wilayah sekitar platform lepas pantai, mengingat potensi sanksi berat bagi yang melanggar. “Bagi nelayan yang masuk ke wilayah terlarang, sanksinya bisa mencapai denda Rp50 miliar atau kurungan lima tahun, sedangkan jika terjadi kerusakan, denda bisa mencapai Rp100 miliar dan 10 tahun penjara,” jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, tokoh nelayan setempat, Marwoto, S.E., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif sosialisasi ini. “Laut adalah sumber kehidupan bagi kami, tapi juga menyimpan bahaya, terutama di sekitar platform lepas pantai. Kami berharap, dengan sosialisasi ini, masyarakat bisa lebih memahami aturan dan keselamatan, sehingga tidak ada yang dirugikan,” ujar Marwoto.
Selain paparan mengenai keamanan laut, kegiatan juga mencakup diskusi tentang alat tangkap ikan ramah lingkungan yang diharapkan dapat membantu nelayan dalam menjaga kelestarian sumber daya laut.
Diharapkan sosialisasi ini memberikan manfaat positif bagi masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan laut dan keselamatan dalam menjalankan aktivitas di wilayah perairan.