SITUBONDO – Peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, menjadi momentum penting bagi sektor maritim, khususnya bagi nelayan setempat. Acara ini diprakarsai oleh Kantor Kementerian Perhubungan Laut, Kesyahbandaran, dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan. Turut mendukung dalam kegiatan ini adalah Polairud, Dinas Perikanan, Pos TNI AL Jangkar, Polsek Jangkar, Koramil Jangkar, dan berbagai instansi terkait lainnya.
Kegiatan dimulai dengan upacara resmi yang dipimpin oleh Herland Aprilyanto, Kepala KSOP Kelas IV Panarukan. Turut hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Kasat Polairud AKP Gede S, PLT Sekretaris Dinas Perikanan Roy, Danposal Jangkar Letda Mar Priyo Budi Santoso, serta Kapolsek dan Danramil Jangkar. Namun, sorotan utama dalam acara ini adalah penyerahan 46 jaket keselamatan dan 26 dokumen “pas kecil” kepada para nelayan di wilayah Jangkar, sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan kecil.
Dalam sambutannya, Herland menekankan pentingnya patuh pada prosedur keselamatan di laut. Ia mengingatkan para nelayan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dianggap sepele. “Kita bekerja di laut, tetapi yang menunggu kita di rumah adalah keluarga. Pastikan kita selalu mematuhi aturan agar bisa pulang dengan selamat,” tegas Herland di hadapan ratusan nelayan. Rabu (18/9)
Herland juga menjelaskan bahwa pengurusan “pas kecil” – dokumen resmi yang menyatakan kebangsaan kapal nelayan kecil – kini semakin mudah. Syaratnya hanya membawa KTP dan rekomendasi dari desa, serta tanpa biaya administrasi. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung nelayan kecil, sehingga mereka dapat bekerja lebih tenang dengan kepastian hukum.
PLT Sekretaris Dinas Perikanan Situbondo, Roy, dalam pidatonya juga menyoroti pentingnya kesadaran para nelayan terhadap keselamatan. “Keselamatan bukan hanya soal melindungi diri sendiri, tetapi juga demi orang-orang yang menunggu kita di rumah,” ujarnya.
Roy memastikan bahwa pemerintah daerah akan terus bekerja sama dengan instansi lain dalam memberikan edukasi dan pendampingan bagi para nelayan, terutama terkait aspek keselamatan maritim.
Kasat Polairud AKP Gede S juga memberikan peringatan keras mengenai cuaca ekstrem yang sering diabaikan oleh nelayan. Ia menekankan agar nelayan lebih waspada dan tidak memaksakan diri melaut ketika kondisi cuaca buruk. “Jangan ambil risiko yang tidak perlu. Hasil tangkapan bisa dicari lagi, tapi nyawa tidak bisa tergantikan,” tegasnya.
Sebagai bentuk ucapan selamat dan rasa syukur, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kasat Polairud AKP Gede S dan Danposal Jangkar Letda Mar Priyo Budi Santoso, yang kemudian diserahkan kepada Kepala KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto.
Acara yang sama akan dilanjutkan di Pelabuhan Panarukan pada 24 September mendatang, di mana kegiatan tambahan berupa aksi bersih-bersih pantai juga akan digelar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keselamatan dan kebersihan lingkungan maritim.
Dengan kolaborasi berbagai instansi yang terlibat, KSOP Kelas IV Panarukan berharap keselamatan dan kesejahteraan nelayan akan terus meningkat. Dengan demikian, para nelayan di wilayah Situbondo bisa bekerja lebih aman dan produktif, tanpa mengkhawatirkan ancaman keselamatan di laut.