Situbondo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo menggelar rapat pleno terbuka pada Rabu, 4 Desember 2024, untuk menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo. Acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, ini menjadi momentum krusial dalam perjalanan demokrasi di Situbondo.
Rapat pleno ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, seperti Kapolres Situbondo, Dandim 0823 Situbondo, Kajari Situbondo, Komisioner Bawaslu, para saksi dari pasangan calon, pemantau pemilu, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan betapa pentingnya agenda ini dalam memastikan proses demokrasi berjalan transparan dan akuntabel.
Ketua KPU Situbondo, Hadi Prayitno, dalam sambutannya, menekankan bahwa rapat pleno merupakan salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
“Rekapitulasi tingkat kabupaten ini adalah bagian dari tahapan yang telah ditetapkan. Kami berharap pelaksanaan penghitungan suara berjalan dengan aman dan lancar, hingga penetapan calon terpilih,” ujar Hadi.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Pilkada serentak tahun ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, yang telah membantu kelancaran tahapan Pilkada. Terima kasih juga kepada pasangan calon, tim sukses, dan para pendukung yang telah menjaga situasi tetap kondusif,” tambahnya.
Rapat pleno ini digelar setelah rekapitulasi di tingkat TPS dan kecamatan selesai. Proses ini menjadi ujian akhir dari ketelitian dan profesionalitas KPU Situbondo dalam menjalankan tugasnya.
Dengan harapan besar agar semua tahapan berjalan lancar, rapat pleno ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga integritas demokrasi. Hasil dari rapat ini akan menjadi dasar resmi penetapan pemimpin baru yang akan membawa Jawa Timur dan Situbondo ke arah yang lebih baik.
Rapat pleno terbuka ini menunjukkan bahwa demokrasi membutuhkan keterlibatan semua pihak. Transparansi dan kondusivitas menjadi kunci untuk memastikan bahwa hasil Pilkada benar-benar mencerminkan kehendak rakyat.
