SITUBONDO, JAWA TIMUR – Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari karam di perairan Situbondo, Minggu (8/12/2024). Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Sapudi Madura menuju Pelabuhan Kalbut Situbondo, membawa 73 orang, 68 penumpang termasuk anak-anak dan 5 orang ABK. Sebanyak 72 orang berhasil dievakuasi meski 2 orang dinyatakan meninggal dunia (MD) dan 1 orang hilang,
Kapal dilaporkan dihantam gelombang tinggi pada koordinat S 07°30′.614″, E 114°14′.409″ akibatnya kapal mengalami kebocoran pada lambung kanan sebelum akhirnya karam. Beruntung saat kejadian melintas kapal tanker Pertamina, sehingga seluruh penumpang dan ABK dapat dievakuasi meski 1 orang dinyatakan hilang. Tim gabungan Basarnas, TNI AL (Pos TNI AL Jangkar dan Panarukan), Polairud Polres Situbondo, Koramil dan Polsek Jangkar serta aparat terkait lainnya dibantu masyarakat segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban yang hilang.
“Tim gabungan Basarnas, TNI AL, Polairud, Koramil, Polsek dan aparat terkait dibantu masyarakat saat ini masih melakukan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan. Sementara itu, satu korban lainnya dalam kondisi kritis telah dibawa ke RSUD Asembagus untuk penanganan medis,” ungkap tim gabungan Basarnas.
Evakuasi penumpang selamat, Para penumpang yang selamat sementara ini berada di aula Kantor Pelabuhan Jangkar untuk menjalani pendataan. Sebagian dari mereka yang memiliki keluarga di Situbondo telah diarahkan untuk berkumpul bersama keluarga, sementara korban lainnya masih menunggu proses pemulangan.
“Data masih kami kumpulkan. Untuk yang tidak memiliki keluarga di Situbondo, mereka akan tetap berada di pelabuhan sampai ada kepastian mengenai kepulangan mereka,” tambah tim gabungan Basarnas.
Diketahui korban meninggal dunia (MD) Ibu Hairi (55) dan P. Ahmad Sunni (54), sedangkan korban kritis saat ini dirawat di RSUD Asembagus a.n. M. Khoirul Rahman (25), sementara korban hilang P. Maniye (65) semua korban berasal dari Pulau Sapudi.
Tragedi kecelakaan laut (Laka Laut) yang memakan korban ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan pelayaran, terutama di musim cuaca ekstrem. Hingga saat ini, Basarnas bersama tim gabungan TNI Polri dibantu masyarakat terus berupaya menemukan korban yang hilang, sementara evakuasi korban selamat dilakukan dengan hati-hati.
Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban yang meninggal dunia. Pemerintah dan berbagai pihak terkait diminta memastikan bahwa prosedur keselamatan pelayaran dipatuhi untuk mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang.