Kekerasan Di Jalan Kapongan, Alfan Dan Bayinya Nyaris Menjadi Korban Pengeroyokan

redaksi
Kekerasan Di Jalan Kapongan, Alfan Dan Bayinya Nyaris Menjadi Korban Pengeroyokan

Situbondo – Niat Alfan Febriyanto (26) untuk bersilaturahmi kepada mertuanya di Desa Seletreng berubah menjadi mimpi buruk. Di tengah perjalanan yang seharusnya damai bersama istri dan bayinya yang baru berusia 32 hari, ia malah menjadi korban pengeroyokan di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, pada Selasa (01/10/2024).

Awal kejadian ini tak ubahnya adegan dramatis yang tiba-tiba pecah tanpa peringatan. Alfan yang saat itu sedang melintas bersama keluarganya, tak menduga sama sekali bahwa tiga pemuda tak dikenal akan menghentikan langkahnya dan menyerang tanpa ampun.

“Saya dan istri tidak mengenali mereka. Mereka datang dengan sepeda motor, lalu turun, dan tanpa basa-basi langsung menyerang saya. Salah satu dari mereka memukul saya dengan tangan kosong,” ungkap Alfan kepada media, dengan luka di wajah yang masih tampak jelas.

Namun yang lebih mengerikan, sang buah hati yang baru sebulan merasakan dunia ini, nyaris ikut menjadi korban serangan brutal tersebut. Alfan berjuang keras melindungi istri dan bayinya dari pukulan ketiga pemuda tersebut, sampai akhirnya beberapa warga yang kebetulan melintas berhasil melerai. Meski demikian, Alfan mengalami luka memar di wajah dan kepala, serta pendarahan di hidung akibat serangan itu.

Tak ingin insiden ini berlalu tanpa tindakan, Alfan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Laporan resmi telah dibuat kepada Polres Situbondo, dengan terlapor bernama Ghaffaar dkk, yang dikabarkan berasal dari Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Kasus ini kini berada dalam pantauan aparat penegak hukum, yang diharapkan segera memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Sang istri, yang berinisial R, tak kalah trauma. Dengan mata yang masih menyimpan ketakutan, ia mengisahkan detik-detik mengerikan saat suaminya diserang. “Kami hanya ingin mengunjungi orang tua saya di Seletreng. Suami saya tidak kenal mereka, dan tidak pernah punya masalah dengan siapapun. Tapi mereka tiba-tiba memukul suami saya tanpa alasan. Saya hanya bisa berteriak minta tolong,” ungkapnya pilu.

Baca juga
Polemik Pembangunan Gedung Olahraga Situbondo: PPLS Tepis Tuduhan Penggunaan Material Ilegal

Menurut informasi warga setempat, salah satu pelaku pengeroyokan diduga kakak beradik dan teman mereka. Setelah warga melerai, ketiga pemuda itu sempat melarikan diri ke arah selatan, sambil mengancam Alfan dengan kata-kata kasar. “Awas, nanti kamu akan saya pukul lagi!” ucap salah satu dari mereka sebelum kabur.

Situasi semakin memanas ketika warga Dusun Komirian, Desa Seletreng—tempat tinggal istri Alfan—membenarkan bahwa ketiga pemuda tersebut bahkan sempat kembali ke depan rumah korban sebelum melarikan diri ke Wonokoyo. Aksi ini memicu kemarahan warga yang geram atas tindakan brutal tersebut.

Kini, Alfan dan keluarganya berharap agar pihak kepolisian segera memproses laporan ini. Mereka menginginkan keadilan ditegakkan, agar insiden kekerasan semacam ini tak terulang lagi kepada orang lain.

error: Content is protected !!