Berita  

Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Panarukan, Warga Tangkap Ular Laut Yang Terbawa Arus

redaksi
Kawatir membahayakan warga, Sekelompok pemuda berbulu ulat saat banjir Rob

SITUBONDO – Ratusan rumah di tiga dusun di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terendam banjir rob hingga mencapai ketinggian 50 cm pada Sabtu malam (14/12/2024) sekitar pukul 20.30 WIB. Banjir disebabkan oleh naiknya permukaan air laut yang bercampur dengan aliran sungai di sekitar desa, merendam permukiman warga.

Di tengah situasi tersebut, sejumlah pemuda desa justru sibuk menangkap ular laut yang terbawa arus banjir. Menurut mereka, langkah ini dilakukan untuk menghindari ancaman ular berbisa yang dapat membahayakan warga.

“Awalnya tidak sengaja melihat ada ular, jadi bersama teman-teman kami tangkap karena khawatir masuk ke rumah dan membahayakan. Ada ular laut berbisa dan tidak berbisa,” ujar Ramadhan, salah satu pemuda desa.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini sering terjadi saat musim penghujan dan banjir, terutama karena Desa Kilensari dikelilingi dua sungai besar. “Kalau ularnya tidak berbisa, kami tangkap. Tapi kalau berbisa, terpaksa dibunuh dengan pentungan atau kayu panjang karena kami tidak berani mendekat,” tambahnya.

Kepala Dusun Pesisir Utara, Agus, mengungkapkan bahwa banjir rob kali ini cukup besar, merendam tiga dusun sekaligus, yaitu Dusun Pesisir Utara, Pesisir Tengah, dan Karang Sari.

“Ini sebenarnya banjir tahunan yang biasa terjadi tiga kali setahun. Tapi kali ini lebih tinggi karena banyak air laut masuk ke rumah warga,” jelas Agus.

Sebagian besar warga hanya bisa berupaya menyelamatkan barang-barang berharga seperti televisi, kasur, dan peralatan elektronik lainnya.

Pemerintah desa, lanjut Agus, telah berupaya berkomunikasi dengan pihak pemerintah kabupaten untuk mencari solusi. Namun, penanganan banjir rob memerlukan biaya besar yang tidak bisa ditanggung oleh desa.

“Pemerintah desa sudah mengajukan permohonan bantuan ke kabupaten. Karena butuh biaya besar, desa sendiri tidak punya dana cukup untuk itu,” tandas Agus.

Baca juga
KPU Situbondo Gelar Rapat Pleno Penetapan Hasil Pilkada: Momentum Penting untuk Demokrasi

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah banjir rob yang terus menjadi masalah tahunan di wilayah ini.