Banjir Bandang Kendit Situbondo: Puluhan Rumah Terendam, Warga Trauma, Pemerintah Bergerak Cepat

redaksi
Banjir Bandang Kendit Situbondo: Puluhan Rumah Terendam, Warga Trauma, Pemerintah Bergerak Cepat

SITUBONDO, JATIM – Hujan deras yang mengguyur wilayah perbukitan Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, memicu luapan Sungai Kendit Barat, menyebabkan banjir bandang yang meluluhlantakkan Desa Kendit pada Selasa siang (24/12). Dalam sekejap, puluhan rumah tenggelam dalam genangan air, akses jalan utama lumpuh total, dan kerugian materiil menumpuk.

Material kayu besar, lumpur, dan ranting-ranting memenuhi jalan penghubung Desa Kendit dan Desa Tambakukir, membuat warga terisolasi. Rachmad, SH., M.Hum., anggota Komisi IV DPRD Situbondo, yang turun langsung ke lokasi, memastikan pemerintah daerah segera bertindak. “Kami sudah meminta alat berat dari PUPR dan truk dari DLH untuk membersihkan jalan,” ujarnya.

Banjir bandang ini tak hanya menutup jalan. Sebanyak 70 rumah di Dusun Kendit Barat, RT 02 RW 02 dan RT 02 RW 03, terendam air. Kerugian warga semakin terasa dengan hanyutnya tiga ekor sapi milik Abdus dan satu sepeda motor milik Totok. Bahkan, tembok pagar Taman Kanak-Kanak Darma Wanita Persatuan 01 dan masjid setempat roboh diterjang derasnya arus air.

Busairi, salah satu warga terdampak, mengaku trauma. “Sungai C9 ini belum pernah meluap seperti ini. Hujan deras di perbukitan membuat debit air melonjak, ditambah material lumpur dan kayu yang terbawa arus,” ungkapnya.

Meski banjir surut dalam waktu singkat, dampaknya terasa sangat berat. “Warung dan rumah warga tergenang parah. Kami berharap pemerintah segera mencari solusi permanen agar musibah ini tak berulang,” tambah Busairi.

Sementara itu, Kaur Pemerintahan Desa Kendit, Didik Sutrisno, menyatakan warga bersama TNI dan POLRI bergotong royong membersihkan material banjir sambil menunggu bantuan alat berat dari kabupaten. “Meski tidak ada korban jiwa, dampaknya begitu besar bagi kami,” kata Didik.

Baca juga
Kasus Dugaan Barang Peledak di Situbondo Berakhir: Kuasa Hukum Menang di Pengadilan

Menurut Rachmad, tipologi Sungai C9 yang menjadi pertemuan aliran dari beberapa anak sungai di hulu membuat daerah ini rentan. “Sudah saatnya jembatan di kawasan ini ditinggikan untuk mengantisipasi banjir serupa,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Situbondo pun bergerak cepat. Alat berat telah dikirim untuk mempercepat normalisasi jalan dan membersihkan tumpukan material. “Prioritas utama adalah membuka akses jalan agar aktivitas warga kembali normal. Kerugian materiil masih didata,” tambah Rachmad.

Bencana ini menjadi pengingat serius akan pentingnya langkah antisipatif menghadapi potensi bencana alam, khususnya di wilayah rawan seperti Kendit. Dengan gotong royong warga dan respons cepat pemerintah, diharapkan pemulihan pascabencana berjalan efektif. Namun, solusi permanen jelas menjadi kebutuhan mendesak.